Hari yang ku Nanti


27 Januari 2013
Hari yang begitu dinanti, minggu pagi dimana kami akan tour Semarang-Dieng. Setelah lama bergelut dengan peraturan yang begitu berbelit akhirnya praktek kali ini terlaksana juga. Meski gagal pergi ke Bandung tapi masih mending guru-guru kami mengupayakan penggantinya. XII Usaha Perjalanan Wisata 2013 tour lagi. Sesuai edaran yang dibagikan kemarin jam setengah 6 kami mulai berkumpul di plataran edotel. Jam indonesia yang makhluknya tak pernah on time membuat perjalanan kami sedikit terhambat. Dijadwalkan kami berangkat jam 6 tapi realitanya jam 7 kami baru meninggalkan Jogja.
 Tujuan pertama kami adalah Semarang. Di tengah jalan menuju kesana ada sedikit problem. Salah satu teman kami penyakitnya kambuh, asma. Seisi bus khawatir bahkan sempat ada perdebatan untuk membawa ke rumah sakit atau membawa pulang anak itu. Syukurlah ada teman yang membawa peralatan canggih untuk mengobati asma. Dengan cepat ia bertindak untuk mengatasi teman kami yang terkapar tak berdaya. Perjalanan dilanjutkan dan sampai di Semarang sekitar jam 11.
Hanya sekedar Semarang city tour. Lawang sewu menjadi objek kunjungan wajib. Berjalan diantara lorong-lorong misterius sambil mendengarkan sang pemandu bercerita. Kakiku begitu berat untuk melangkah sehingga aku memutuskan untuk kembali turun dan menunggu di bawah.
 Singgah sejenak di kuil megah Sam Poo Kong. Bangunan identik merah memberi suasana semangat apalagi hari itu aku sedang kurang fit. Sayang sekali cuaca kali ini begitu panas sehingga membuat suasana hatiku menjadi panas pula. Aku hanya berteduh dibawah pohon beringin sambil menikmati semilir angin yang dibuat olehNya.
 Adzan dzuhur telah berkumandang dan itu mengharuskan kami untuk kembali bersujud kepadaNya. Kami berputar kota tua hingga menemukan masjid agung dan sembahyang disana. Masjid yang benar-benar memberi kesan subkhanaullah. Ini adalah nikmat ketika kami semua masih dalam keadaan selamat. Perjalanan masih panjang. Kami harus terus melanjutkan menuju wonosobo. Perjalanan yang panjang dan  berliku tak membuat kami kelelahan. Semangat masih terjaga dengan kuat. Sebagai siswa usaha perjalanan wisata ternyata bukan jaminan untuk bertahan dijalan. Beberapa dari kami mabuk darat. Hehehe. Sedikit merepotkan juga sih terutama untuk diri sendiri.
Finally, kami sampai disebuah hotel di Wonosobo. Esok hari perjalanan akan dilanjutkan di dataran Dieng.   Hujan rintik-rintik menyelimuti kedatangan kami. Suasana keakraban terjalin antara siswa juga para guru. Ya, inilah tour terakhir kami sebelum kami disibukkan dengan ujian dan meninggalkan bangku SMK. Aku menangkap beberapa kesan. Sepertinya aku sedih harus berpisah dengan kalian tapi disisi lain aku juga ingin segera mengawali dunia baru.  Kami sampai di hotel saat makan malam tiba. Setelah pembagian kamar dilanjutkan dengan makan malam. Menu hari ini sangatlah sederhana. Hanya ada rendang, belut, ayam, dan tak lupa secangkir teh panas. Lagi-lagi hujan datang. Rasanya aku ingin pergi keluar untuk menikmati suasana di sekitar hotel. Bakso diseberang menjadi pilihanku untuk nongkrong. Dingin-dingin cari yang anget-anget. Hmmmm tampaknya sudah ada yang menungguiku diseberang sana. Aku tak bisa berlama-lama karna ada tanda yang menyuruhku kembali. Semangkuk bakso dan coklat panas membuat badanku sedikit hangat. Aku kembali ke kamar dan melewati lorong dan menaiki tangga sembari bermain mata dengan dia yang ada disana. Kringggg handphone ku berdering, rupanya ada panggilan masuk. Sapaan selamat malam dan semoga mimpi indah mengantarkan aku tertidur nyenyak.
Hawa dingin disini membuat tidurku nyenyak dan begitu terbangun ternyata sudah jam 4 pagi. Aku keluar kamar, melihat bulan yang masih terlihat jelas disana. Begitu indah seperti kenangan terakhir ini. Hanya bisa memandangi dan menikmati. Pagi ini aku harus bersiap untuk perjalanan ke Dieng. Air begitu dingin namun aku harus membasahi tubuhku ini. Setelah packing aku membawa koporku turun tangga menuju reception, ups ternyata teman-temanku sudah siap sejak tadi. Local transport juga sudah stay di garasi bawah. Artinya kami segera mengawali perjalanan pagi yang menggugah ini.
Sinar sang mentari mulai tampak dari arah timur. Cahayanya membangkitkan semangatku. Semangat pagi semua! Harusnya jadwal hari ini adalah melihat sunrise tapi sayang waktu tak mau berkawan dengan kami. Nikmati saja! Senin pagi dieng. Kami dijemput oleh local guide di lembah dieng. Dan eksplorasi dieng secara mendalam. Dia seorang guide yang ramah juga fleksibel. Sebut saja Pak Sigit. Dia mulai bercerita tentang sejarah dan banyak sebagainya.
Candi Arjuna. Sebuah kompleks percandian Hindu yang indah yang berada di dataran tinggi Dieng. Hijaunya rerumputan menyegarkan pandangan. Just walk around dan mendengar cerita om Guide. Tak lupa mengabadikan kenangan sebagai bukti terakhir bersatunya kami semua. Perpisahan bukan akhir segalanya sayang!
Lanjut, kawah sikidang menjadi our next destination. Bau belerang sudah tercium dari radius 100 meter. Para penjajak masker pun berhamburan menawarkan dagangannya. Bukannya manja, aku hanya ingin menjaga kesehatan aja jadi aku ambil 1 masker. Baunya emang bikin gak tahan tapi itu semua terbayar dengan pemandangan yang begitu menawan. Kawah utama yang masih menyemburkan kepulan asap dan juga timbul  kehangatan dari panas itu.

Harusnya kami melihat teater di home teater tapi sayang tutup. Akhirnya kami memutuskan untuk berjalan ke telaga warna. Menyusuri tangga dan sesampainya dibawah pemandangan hijaunya telaga membuat perjalan turun tangga hilang tak berasa.
Sesaat setelah kami sampai di pinggir telaga, diperdengarkan sebuah alunan lagu kesukaan ku “a thousand years” bersamaan dengan rintik hujan. Indahnya siang itu. Mungkin menjadi sebuah kesan tersirat untuk aku. Waktu makan siang telah tiba hingga mengharuskan kami meninggalkan lokasi ini. Yah, kita pergi menuju restoran terdekat. Namun sebelumnya ada optional tour yang sayang sekali untuk dilewatkan yaitu indahnya perkebunan teh tambi. Menyusuri jalan yang berkelok akhirnya kami sampai di perkebunan hijau itu. Berhamburanlah para siswa untuk ceprat cepret mengabadikan moment.
Puas rasanya walau hanya sejenak memijakkan langkah di antara hijaunya dedaunan teh. Lanjut perjalanan ke rumah makan, ups hujan mulai datang lagi. Hujan turun sangat deras ketika kami sampai di tempat makan. Karna begitu lapar, apa yang kami makan terasa sangat nikmat hingga banyak dari kami yang tambah porsi makan. Yaa kami harus jalan pulang. Bye wonosobo! Tunggu aku kembali dilain waktu.

Komentar

  1. berharap semoga karya tulis kamu makin bagus dan lebih menarik lagi dengan penuh variasi kata yang tak terlalu formal sehingga pembaca dapat menikmati dengan santai karyamu

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer