SORE DI ANTARA BANGUNAN KUNO, TAMAN SARI


  



16 September 2012
Sabtu sore menjadi agenda untuk jalan bareng tim 10, kumpul di pasar ngasem kami mulai berjalan berkeliling kampung taman. Tampak keramaian para warga yang sedang berkumpul menikmati sore sembari menungguk secangkir teh.
Perjalanan kali ini tidak hanya di kawasan area dalam tapi yang menjadi pokok adalah kawasan sekitarnya. Sore ini ada pelajaran baru tentang sejarah.
Taman Sari (fragrant garden) berarti taman yang indah, pada zaman dahulu merupakan tempat rekreasi bagi keluarga sultan beserta kerabat istana. Orang barat menyebutnya dengan “Water Castle”. 
               Jika anda cermati, kita dapat mengamati relief dalam Gapura Agung yang menggambarkan candra sengkala “Lajering Sekar Sinesep Peksi” (Lajering=1, Sekar=9, Sinesep=6, Peksi=1, dibaca dari belakang. Menunjukkan tahun pembuatan, 1691 tahun Jawa). Lajering sekar berarti tangkai bunga dan sinesep peksi berartiseekor burung yang sedang menghisap. Sumber lain mengatakan bahwa Pesanggrahan ini dibuat setelah adanya perjanjian Giyanti (1755) yaitu tahun 1758 mulai dibangun dan selesai tahun 1765 Masehi.
               Dilihat dari sisa bangunan yang ada, bangunan ini merupakan penggabungan arsitektur Jawa bergaya Portugis. Karena kita dapat melihat ke belakang atasa sejarah dulu, ketika bangsa Portugis terdampar di Laut Se;latan, barang bawaan beserta seluruh isinya dibawa ke Kraton. Salah satu penumpangnya adlah seorang arsitek yang bernama Baron. Arsitek itu lantas diberi mandat oleh Sri Sultan HB II untuk membuat Pesanggraha Taman Sari. Atas perintah itu, Baron diberi gelar Demang Tegis. Proses pembuatan Pesanggrahan ini melibatkan campur tanganbanyak orang. Tumenggung prawirosentiko (bupati Madiun) menanggung dan menyediakan tenaga dan bahan bangunan. Dari pasir, kapur, bata ,merah (tumbuk) hingga yang berbau magis seperti syarat ritual berupa putih telur dan legen kelapa. Konon, putih telur itu telah diberikekuatan oleh Mpu. Terdapat 5 konsep arsitektur yaitu:
1.Hindu : adanya kala makala
2.Budha : adanya tempat meditasi
3.China : adanya gambar naga
4.Eropa : adanya sauna
5.Islam : adanya tempat ibadah
               Fungsi dan Pemakaian
               Taman Sari dipergunakan secara aktif oleh Sultan HB I sampai dengan Sultan HB III. Telah diperkirakan oleh ahli nujum bahwasanya pesanggrahan ini akan aktif digunakan hingga Sultan HB III, terlihat dari sayap Gapuro Agung yang hanya ada 3 sayap. Namun ia tak berani untuk menyampaikan ramalan itu karena dianggap lancing. Akibat moderenisasi maka Taman Sari tidak dipakai lagi.
               Fungsi Taman Sari dahulu:
1.Sebagai tempat berdoa(sumur gumuling)
2.Tempat bersembunyi(lorong)
3.Pertahanan(benteng)
4.Konservasi air(kolam segaran)
5.Tempat beristirahat(ledhok sari)
               Fungsi Taman Sari sekarang:
1.Pelestarian sejarah
2.Tempat wisata
3.Cagar budaya
               Bangunan di Kompleks Taman Sari
              
Gapuro Panggung
Sebagai  pintu masuk ke dalam kompleks. Fungsinya untuk prajurit meniup terompet saat Sultandatang. Dengan cara naik ke atas.
               Gedhong Sekawan
Tempat gamelan dimainkan dan sebagai tempat pagelaran menari bagi para putrid raja. Ditempat ini masih ada tanaman yang masih ada hingga kini. Kepel berasal dari kata kempel , simbolis bersatunya kemauan , benih, rasa dan cita-cita. Berguna untuk menghilangkan bau keringat. Pohon sawo kecik yang berarti sarwo becik atau keadaan penuh kebaikan. Jeruk kingkit digunakan sebagai obat batuk dan juga sebagai kutek.
               Gapuro Agung
Terdapat relief bergambar burung dan bunga melati. Yang menggambarkan sengkalan “Lajering Sekar Sinesep Peksi”. Di atas gerbang dulunya ditempatkan meriam sebagai alat pertahanan. Dibawahnya ada tempat pembuatan senjata.
               Gedong Lopak-lopak
Dulunya merupakan bangunan tingkat terbuat dari kayu. Berbentuk segi 8 simbol mata angin. Bagian atas sebagai tempat Sultan bersantai menginang dan bagian bawah sebagai tempat pengambilan gaji para abdi. Namun pada tahun 1867 bangunan ini telah runtuh akibat gempa yang dahsyat. Dan sekarang hany tinggal pondasi saja.
               Kolam Segaran
Juga berfungsi sebagai dam pengendali banjir dan penampung air saat musim panas. Air ini juga sebagai sarana irigasi daerah Bantul. Sumber air diambil dari mata air dan Sungai Larangan. Kolam segaran dibai kedalam 3 bagian:
1.Umbul Pamuncat
Berarti seorang generasi penerus. Berada di sebelah utara. Diperuntukkan untuk anak raja.
2.Umbul Binangun
Filosofi mengatakan untuk membangun keharmonisan. Berada disebelah tengah. Untuk selir.
3.Umbul Sumber
Bermakna bahwa raja merupakan sumber segalanya. Berada paling selatan.
               Untuk sebelah utara merupakan tempat ganti selir dan anaknya dan dipojok terdapat sangkar burung tekukur dan perkutut juga ayam bekisar. Sebelah selatan merupakan tempat untuk raja. Bagian kana nada tempattidur kayu dan beralaskasn anyaman daun kelapa. Ini manggambarkan kesederhanaan seorang raja. Dan bagian atas merupakan tempat  raja melihat wanita m,andi. Dan raja melempar bunga dari atas dan yang mendapatannya berhak menemaninya mandi. Disekitar kolam segaran banyak bunga melati, kanthil dan kenanga, yangberfungsi sebagai aroma .
               Pasarean Ledhok Sari
Merupakan tempat yang dianggap  sacral karena merupakan tempat peraduan dan tempat bertemunya dengan istri gaibnya, Nyi Roro Kidul. Tempatnya menghadap selatan. Pintuny lurus dengan maksud menembus laut selatan. Di dalamnya terdapat tempat  yang mirip kolam yang berisi air sebagai penyejuk ditutup kayu tembok belakang dibuat miring agar angin segera masuk. Halaman luar merupakan tempat berkumpulnya anak Sultan. Membentuk lingkaran untuk diajari ilmu wejangan (kanuragan, budi pekerti, tata pemerintahan)
               Gerbang Carik
Tempat abdi menyiapkan sesaji untuk upacara meditasi. Menghadap utara karena beracu pada gunung merapi.
               Gedong Madranan
Sebagai dapur. Tempat mengambil makanan yang sudah matang.
               Sumur Gumuling
Berupa bangunan bertingkat dua dengan lantia bagian bawahnya terletak di bawah tanah. Dibagian lain banyak terdapat lorong bawah tanah yang menghubungkan dunia luar yang merupakan jalan rahasia. Terdapat 5 bagian tangga yang menggambarkan rukun Islam. Dengan anak tangga 9 yangberarti wali songo( enyebar agama islam di pulau Jawa0. Namun aoabila anda menghitung terdapat 10 maka yang 1 merupakan Syekh Siti Jenar yang mengajarkan hokum tahun Jawa. “Manunggaling Kawula Gusti dan Memayu Hayuning Bawana”. Di bawahny merupakan kolam tempat wudhu danpuncak atas sebagai tempat muadzin menumandangkan adzhan. Atasnya terbuka dengan maksud agar doa cepat terkabul karena cepat sampai atas. Ada 9buah lubang pada tempat ini yang berkaitan denga hawa 9 atau orang islam ketika meninggal ada 9 lubangyang harus ditutup. Ini sebsnarnyaberfungsi untuk meluruskan shaf saat sholat. Makmum laki-laki berada di atas danperempuan dia bawah karena perempuan itu dibawah naungan laki-laki.
               Pulau Kenanga (Cemethi)
Berfungsi sebagai tempat jamuan makan. Berbentuk limas segi 5 yang berarti asas kepercayaan.
               Sumur Gumuling
Merupakan sumur suci. Dulu untuk mencapainya Sultan berperahu ataupun jalankaki melewati jalan bawah tanah. 


Komentar

Postingan Populer