NGRASAIN MACETNYA IBUKOTA



September 2013
Setelah penantian panjang dan komite yang bermasalah akhirnya Lomba Kompeteni Siswa(LKS) Nasional berhasil diselenggarakan di Jakarta. Harusnya bulan Mei 2013 lalu tapi diundur jadi September. Senengnya masih bisa jadi ambassador tourism industry untuk Jogja ku tercinta. Kontingen DIY berangkat dari jogja pada tanggal 22 September dengan menggunakan Taksaka Pagi. Setelah check-in jam 9 kereta mulai melaju. Dijalan kami disuguhi pemandangan yang lumayan menyejukkan mata. Bentangan sawah yang hijau, sungai dengan air mengalir lirih itulah yang paling aku suka. Bersandar didekat jendela, menikmati perjalanan sesekali ku pejamkan mataku karena bosan dengan suasana.
Tujuh jam berlalu, sampailah kami di stasiun Gambir. Terlantar! Ternyata antara peserta dan pembimbing hotelnya gak sama dah gitu satu kontingen juga tersebar ke beberapa hotel. Aku kebagian di Grand Menteng. Lumayan jauh dari area lomba, TMII. Gak ada fasilitas transfer in, alhasil panitia dispora DIY nyari mobil buat nganterin kami ke hotel. First survive di ibukota bersama 8 temanku (Deva, Heru, Cahyo, Murtono, Aini, Nella, Theo, ).  Sampai di hotel, aku segera menuju FO untuk ambil kunci dan cus ke kamar. Yuhuu welcome girl. Gak tahan gerah, aku langsung njebur bath tub, hmmm segernya. Tak lama setelah aku mandi, ku dengar ada suara ketukan pintu. Rupanya roomate ku datang, sebut dia Viona dari Banten. Tak lama waktu berselang , datang satu lagi jegeg Bali namanya Poppy. Komplit sudah kamar 445.
Esok harinya setelah breakfast kami harus registrasi ke TMII. Sayangnya bus jemputan peserta LKS baru beroperasi nanti sore saat upacara pembukaan. Aku keluar dari lobby hotel dan kebetulan ketemu sama temen-temen kontingen DIY. Untuk memudahkan komunikasi, semua aku mintai contact person. Kami berdelapan memutuskan untuk jalan sendiri ke TMII. Naik trans Jakarta. Panasnya antriannya panjang, desuk-desukan lagi udah gitu jalanan macet. Bad impression di hari pertama. Aku harus bertahan, seminggu aja tinggal di Jakarta. Sewaktu transit ertama, kami bertemu dengan orang yang sama Jawanya. Setelah ditanya ternyata orang Solo. Masih saudara ya. Dapet grup baru menuju TMII suasana semakin akrab, canda tawa menemani perjalanan kami. Setelah beberapa kali transit akhirnya arah TMII sudah dekat. Kami harus melanjutkan perjalanan dengan mikrolet. Setelah berlumur keringat finally kami sampai di gerbang TMII. Lewat pintu dua. Kami belum tau tempat-tempat lombanya. Karena ada 51 bidang lomba yang tematnya terpisah semua. Masih semangat kawan? Semangat. Ditengah perjalanan kami menemui rekan dari Solo, mereka baik sekali menunjukkan peta pelaksanaan lomba. Perjalanan berlanjut masih saja jalan sesekali berhenti untuk sekedar mengela nafas.   Nella mulai kelelahan, kami pun duduk dibawah pohon. Kami benar-benar buta arah dan gak mengusai medan. Aku muncul ide, sepertinya dilappy ku ada map TMII. Langsung aku buka dan membaca area. Perjalanan masih panjang. Beberapa dari kami belum menemukan tempat berlangsungnya lomba. Semangat! Meski kaki mulai gempor.
Saudara dari Solo dijemput dengan mobil. Mungkin karna kasian dengan kami, mereka mengangkut kami. Sebuah APV diisi 10an orang. Tapi ga apalah dari pada nahan capek. Kita harus save energi karena besok harus bertarung. Makasi saudara! Setehal aku sadari ternyata tadi kami sudah berjalan cukup jauh ya. Jadi kenangan LKS nih.

Komentar

Postingan Populer