SALAH MUSIM DI KEBUN BUAH MANGUNAN
Namanya saja blusukan wajar dong
kalau tak tau jalan. Entah mau dibawa kemana raga ini. Terus mengikuti jalan Imogori Timur ,
berbelok kearah makam lalu ku ambil belok kanan ke arah selatan. Ada plakat bertuliskan “Kebun Buah Mangunan”
ku ikuti terus rambu-rambu itu hingga aku terbawa ke suatu kebun yang banyak
sekali di tumbuhi buah-buahan. Itulah Kebun Buah Mangunan. Salah satu asset wisata
Bantul yang tersembunyi yang terletak di Mangunan, Dlingo, Bantul.
Angin
sepoi-sepoi yang berhembus membuat rambutku berkibar layaknya bintang iklan shampo. Lambaian dedaunan
menyambutku datang. Danau kecil buatan dengan air berwarna kecoklatan membuat
aku ingin segera turun dari motor dan segera berlari mendekat. Taman dengan di lengkapi dengan arena permainan anak
mengingatkan aku pada masa kecilku dulu.
Tak
cukup puas petualanganku jika hanya sampai sini saja. Aku mendaki naik menuju
puncak area perkebunan ini. Sesampainya di puncak, aku disodori pemandangan
yang benar-benar indah. Sungai Oyo yang berkelok-kelok di bawah sana mendorongku untuk
meloncat terjun. Tapi apa daya , disana jurang. Oh aku tak mau mengakhiri
hidupku sekarang. Hehe. Lebay deh :D
Banyak
tertanam pohon disini namun tak satupun ku jumpai pohon yang berbuah. Sial lagi-lagi aku salah musim! setiap kali aku menyempatkan waktu datang kesini yang ada selalu zonk.
Satu-satunya pohon yang berbuah adalah pohon jambu , itupun buahnya masih
teramat kecil. Huhuhu. Hey, rupanya disana ada buah yang berwarna merah merona
Kersen nama kerennya. Atau akrab di telinga kita dengan sebutan talok. Haha itu
satu-satunya buah yang dapat ku makan disini. Langit
mulai berubah menghitam pertanda akan turun hujan. Aku segera meninggalkan
tempat ini. Agar jalan pulang ku tak sama dengan jalan berangkat, maka aku
memilih rute timur. Dengan menelusuri jalan sebelah timur kebun aku mulai
meninggalkan Dlingo. Terus dan terus dan
jalan ini tembus di Patuk. Hari mulai malam rintik hujan semakin menjadi dan
mengharuskan aku untuk berhenti di warung makan untuk sekedar makan malam dan
menghangatkan badan.
Setelah
perut terisi, perjalanan berlanjut. Dan bermuara di Piyungan. Lurus melewati
jalan Wonosari dan berhenti di km 9.
Tiket masuk : Rp 5.000 per orang
Akses jalan : lumayan ekstrim tapi mudah dijangkau
Tiket masuk : Rp 5.000 per orang
Akses jalan : lumayan ekstrim tapi mudah dijangkau
Komentar
Posting Komentar