SABTU MALAM DI SEKATEN
Berdasar kerinduan akan keramaian lautan manusia di pusat kota Yogyakarta, tepatnya sabtu malam aku ditemani kakak baruku blusukan ke sekaten. Sekaten merupakan event tahunan dalam rangka memperingati hari lahir Nabi Muhammad SAW. Rangkaian upacara sekaten di Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat salah satunya adalah pasar malam yang digelar sejak bulan sapar. Malam itu adalah hari pertama setelah diresmikannya pembukaan pasar malam sekaten (6/12). Lautan manusia memadati alun-alun utara Yogyakarta. Ratusan stand berdiri untuk memeriahkan acara ini. Mulai dari stand makanan, pakaian, perlengkapan sehari-hari, alat dapur, kerajinan, pameran dari dinas-dinas pemerintah daerah, panggung hiburan, wahana permainan.
Aku baru baca buku judulnya
“Nilai Budaya dan Filosofi Upacara Sekaten di Yogyakarta” secara singkat isinya
seperti ini. Upacara sekaten berlangsung pada tanggal 5 sampai 12 Mulud dengan
serangkaian acara mulai dari upacara Miyos Gangsa sekaten kyai guntur madu dan
kanjeng kyai naga wilaga dari kraton ke pagongan masjid gedhe, upacara numplak
wajik diteruskan dengan pembuatan gunungan, upacara tedhak dalem ke masjid
gedhe, upacara kondur gangsa dan diakhiri dengan upacara garebeg. Tujuan luas
upacara sekaten adalah untuk sarana penyebaran agama Islam. Tujuan ini
dispesialisasikan dengan peringatan lahirnya Nabi Muhammad. Makna paling
populer dan lebih dapat diterima bahwa sekaten berasal dari kata arab
“syahadatain” yang artinya dua syahadat atau kesaksian. Nilai-nilai dalam
upacara sekaten terdiri dari beberapa aspek antara lain :
Aspek keunikan selaku wisata
religi
Aspek pluralitas budaya religi
Aspek kekayaan budaya lokal
Aspek ajang silahturahmi
masyarakat
Aspek fasilitas hiburan
masyarakat
Aspek kemanunggalan raja dan
rakyat
Komentar
Posting Komentar