SEMANGAT KERJA WANITA JEPANG
Inilah cerita hari pertamaku
masuk training di Akankoso Hotel. Sebuah hotel yang menjual onsen sebagai daya
tarik utamanya. Terletak di pinggir Danau Akan, bagian timur Hokkaido. Sesuai
dengan briefing kemarin bahwa aku harus datang sebelum jam 8 untuk sarapan di
hotel setelah itu mulai kerja jam 8 hingga 3 sore.
Hari pertama ini aku ingin
memperlihatkan kesungguhanku. Aku bangun jam 5 dan berangkat pagi-pagi 7 , aku
tak mau telat. Segera aku menuju dapur untuk sarapan, tak begitu lama aku
menghabiskan makanan dan aku bertanya pada seorang karyawan dengan bahasa yang
seadanya,
“Saya training disini, jam kerja
saya jam 8 , saya harus menunggu dimana?”
Nenek itu mengantarku ke ruangan
dan menyuruhku untuk menunggu disini. Dua puluh menit lamanya aku menunggu
hingga ada ketukan pintu dan ucapan “Shitsureishimasu.”
Aku pun menjawab “Hai, douzo.”
Mereka langsung tau jika aku
training dari Indonesia dan akan bekerja bersama mereka selama dua bulan. Tepat
jam 8 beberapa wanita tua memenuhi ruang kecil itu. Sempat tercengang, hah?
Nenek-nenek gini masih aja kerja? Gila!!
Sebelum bekerja mereka biasa meeting.
Menyiapkan segalanya. Aku hanya menyimak dan menunggu instruksi. Hingga meeting
selesai dan salah satu dari mereka mengajakku menuju private room untuk
mengambil semua barang. Disini aku training di back office tepatnya house
keeping. Hari pertama ini jatahku 15 kamar tapi dikerjain bareng-bareng bersama
Makiko-san kepala HK di Akankoso. Dia sangat welcome dan dengan semangat
mengajariku. Setengah perjalanan, seorang ibu datang dengan dua anaknya. Aku
kira dia tamu tapi ternyata dia juga pekerja disini. Namanya Ari-san. Mereka
berdua yang menjadi pembimbigku disini. Beberapa jam kerja, Makiko-san
mangajakku istirahat.
“Ayo minum.”
Kami pun minum bersama. Kulihat
Makiko-san mengeuarkan kotak biru dan korek api. Dengan santai dia menghisap
rokok dan menawariku. Tak lama kemudian Ari-san menyusul dan melakukan hal yang
sama. Oh , begini to daily life wanita Jepang.
Yang aku kagumi dari sistem kerja
mereka adalah atasan yang tak pernah gengsi turun langsung, kerja tertata,
sangat cekatan dan penuh semangat. Satu lagi, meski usia mereka tak muda lagi
tapi semangat mereka tetap membara. Ini yang harus diduplikasi dan dibawa ke
Indonesia, sistem kerja yang luar biasa.
Komentar
Posting Komentar