JERNIHNYA AIR GOA CERME


Kuliah banyak kosong, wajib manfaatkan waktu semaksimal mungkin. Cus dolan! Tujuan kali ini adalah goa cerme yang terletak di Imogiri Bantul. Masih bersama Yesi, Debby dan Eka.
Rutenya gampang, setelah melewati terminal giwangan, ambil arah ke jalan Imogiri Timur lurus aja sampe ketemu pertigaan arah makam Imogiri ambil kanan ke arah Selopamioro sampai nemuin plang arah Goa Cerme. Dari plang itu masih harus berkendara sekitar 4 kilometer. Jalannya naik turun lumayan ekstrim. Tapi pemandangannya keren banget.




Kompleks Goa Cerme masih sepi. Sepi pengunjung juga sepi pedagang. Hanya ada beberapa warung yang menjual makanan juga pakaian ganti serta sandal jepit.
Setelah bayar tiket masuk,  petualangan dimulai, ditemani Mas Hendy (local guide) kami masuk mulut goa yang gelap dengan ditemani cahaya lampu senter yang redup. Kami begitu takjub dengan jernihnya air Goa Cerme. Ditempat yang seperti ini, airnya bener-bener bening hingga batu kerikil yang berada di dasar tanah pun keliatan.




Tak henti kata “keren!” terucap dari bibir kami. Huh, ga nyesel deh nyemplung dan basah-basahan di goa cerme. Di dalam goa tersuguh stalakmit dan stalaktit yang luar biasa indah. Dengan cahaya senter, batuan kristal itu berkilau bagai permata.



Siapa yang ga tergoda sama air yang bening kayak gini? Rasanya pengen menghanyutkan diri mengikuti aliran air yang sangat tenang.
Ada sebuah stalakmit yang berbentuk seperti jamur dan disana ada banyak taburan bunga yang memberi kesan mistis. Di beberapa sudut juga masih ditemui sesajen, yah mungkin saja masyarakat sekitar masih memiliki darah kejawen yang kuat. Sehingga mereka mengadakan ritual di tempat ini. Setelah 30 menit berjalan, terdengarlah suara gemericik air yang makin lama makin deras. Ternyata ada air terjun kecil di dalam goa ini. 





Butuh waktu sekitar satu setengah jam untuk menyusuri goa. Dalam waktu yang singkat itu kita sudah dapat melintasi dua kabupaten yaitu Bantul dan tembus di Gunung Kidul tepatnya di Purwosari yang merupakan ibukota kecamatan. 





Untuk kembali ke titik utama goa, kita harus berjalan kaki melewati hutan jati tapi jangan khawatir karena jalannya sudah lumayan bagus. Hanya memakan waktu 15 menit aja. Sesampainya di pintu masuk goa kami bertiga langsung menyerbu warung kecil di dekat parkiran. Hanya ada mie goreng, mie rebus dan soto. Tak apa yang penting bisa buat mengganjal perut yang tengah memberontak. Secangkir teh panas, sepiring gorengan, mie goreng dan kacang merupakan sajian nikmat sembari menikmati semilir angin yang berhembus.




Saran : ada beberapa saran buat kalian-kalian yang mau blusukan ke Goa Cerme. Ini dia :
1.     Jangan lupa bawa baju ganti karena nanti waktu kita nyusuri goa bakal basah-basahan. Ga mungkin kalo kalian ga tergoda sama beningnya banyu kali dalam goa ini.
2.     Bawa alat penerangan walaupun disana disewakan senter juga.
3.     Sangat dianjurkan memakai sandal jepit.
4.     Pakailah pakaian yang sopan karena ada beberapa spot ditempat ini yang dianggap wingit.
Tiket masuk : Rp 3.000 (domestik)
Guide : Rp 40.000
Sewa senter : Rp 5.000
Akses : jalannya mulus. Ada dua rute masuk goa. Disini dibedakan antara roda dua dan roda empat.




Komentar

Postingan Populer